Gunungkidul, 1/11/2025 – Suasana tegang menyelimuti rapat evaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digelar di Markas Komando Distrik Militer (Kodim) 0730 Gunung Kidul
Komandan Kodim 0730 Gunungkidul, Letkol Inf. Roni Hermawan, tak dapat menyembunyikan kekecewaannya di hadapan 42 kepala dapur sehat yang bertanggung jawab atas penyediaan makanan bagi ribuan penerima manfaat.
Rapat evaluasi mendesak ini dipicu oleh insiden keracunan yang menimpa ratusan siswa di Kecamatan Saptosari belum lama ini, yang diduga kuat berasal dari makanan program MBG. Letkol Roni Hermawan menegaskan bahwa insiden tersebut merupakan pukulan telak yang seharusnya tidak terjadi, mengingat ia mengaku sudah berulang kali memberikan peringatan keras terkait standar kebersihan dan keamanan pangan.
“Bagaimana bisa mengurus 2.000 penerima manfaat kalau dapurnya sendiri belum terkelola dengan benar,” ujar Letkol Roni dengan nada tegas, menyuarakan frustrasinya terhadap kondisi yang ditemukan.
Hasil inspeksi mendadak yang dilakukan pasca insiden keracunan menunjukkan masih banyak pelanggaran serius terhadap standar kebersihan dan sanitasi di beberapa dapur sehat. Di antaranya adalah saluran air yang mampet, kondisi dapur yang kotor dan tidak terawat, serta area pengepakan makanan yang dibiarkan terbuka, sehingga rentan terhadap kontaminasi.
“Ini masalah serius yang tidak boleh dianggap sepele. Ini menyangkut kesehatan dan keselamatan anak anak kita,” tegas Letkol Roni, menekankan bahwa standar keamanan pangan adalah hal mutlak yang tidak bisa ditawar.
Ia juga mengingatkan para kepala dapur bahwa tugas mereka bukan sekadar memasak dan menyediakan makanan, melainkan juga menjaga keselamatan dan kesehatan setiap penerima manfaat. Tanggung jawab ini, menurutnya, jauh melampaui aspek teknis.
“Setiap butir nasi yang disajikan harus dijamin aman. Ini bukan sekadar tugas rutin, melainkan tanggung jawab moral dan kemanusiaan yang harus dijunjung tinggi oleh kita semua,” pungkas Letkol Roni,

