Pangkep-, Sulawesi Selatan, kembali menyapa. Hujan yang turun merata tak hanya membawa kesejukan bagi tanah yang kering, tetapi juga menyimpan potensi tantangan kesehatan yang serius. Menyadari hal ini, Bupati Pangkep, Dr. H. Muhammad Yusran Lalogau, S.P., M.Si, sigap mengambil langkah preventif dengan meluncurkan sebuah seruan penting: menjaga kebersihan lingkungan sekolah secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Dalam kunjungannya ke salah satu Sekolah Dasar di wilayah Pangkep beberapa waktu lalu, Bupati Yusran Lalogau tidak hanya sekadar memantau, namun juga menyebarkan energi positif dan ajakan kolaborasi. Beliau menegaskan bahwa awal musim hujan adalah periode rawan bagi penyebaran penyakit, utamanya Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Sarang-sarang nyamuk yang muncul dari genangan air kotor adalah musuh bersama yang harus diberantas.
“Saya minta agar sekolah-sekolah aktif membersihkan lingkungannya. Pastikan tidak ada genangan air yang bisa menjadi sarang nyamuk,” tegas Bupati Yusran, mengarahkan seluruh kepala UPT SMP dan sederajat, kepala SD Negeri, serta kepala TK di Pangkep untuk menggalakkan kegiatan bersih-bersih lingkungan sekolah secara rutin.
Gotong Royong sebagai Jantung Gerakan
Pesan inti dari Bupati bukan hanya tentang kebersihan, melainkan tentang tanggung jawab kolektif. Beliau menekankan bahwa kebersihan lingkungan sekolah bukanlah beban yang hanya dipikul oleh petugas kebersihan semata. Ini adalah panggilan untuk seluruh elemen warga sekolah: kepala sekolah, guru, siswa, hingga komite sekolah. Semangat gotong royong harus dihidupkan kembali, menjadi ruh dalam setiap kegiatan bersih-bersih lingkungan yang idealnya dilakukan setiap minggu.
“Sekolah harus menjadi contoh bagi masyarakat sekitar dalam menjaga kebersihan. Anak-anak perlu diajarkan sejak dini pentingnya hidup bersih dan sehat, karena mereka adalah generasi penerus kita,” imbuhnya, menyoroti peran strategis sekolah sebagai agen perubahan di tengah masyarakat. Lingkungan yang bersih dan sehat diyakini akan menciptakan suasana belajar mengajar yang lebih nyaman, fokus, dan pada akhirnya, lebih produktif.
Imbauan Bupati Yusran Lalogau tidak berhenti pada kebersihan area sekolah saja. Beliau juga memperluas cakupannya pada penanganan sistem drainase dan saluran air. Pentingnya sinergi dengan pemerintah kelurahan atau desa untuk membersihkan selokan dan mengelola sampah menjadi krusial agar aliran air tidak tersumbat saat hujan deras. Langkah ini adalah bagian tak terpisahkan dari upaya besar untuk mencegah banjir lokal dan penyebaran penyakit.
Pemerintah daerah, di bawah kepemimpinan Bupati Yusran, berkomitmen penuh untuk mendukung upaya-upaya preventif ini. Program edukasi dan pembinaan sekolah sehat akan terus digalakkan, memastikan bahwa pengetahuan tentang kesehatan lingkungan tertanam kuat dalam setiap individu.
Kunjungan Bupati ke sekolah-sekolah juga menjadi jembatan komunikasi langsung. Beliau secara aktif memantau kondisi sarana dan prasarana pendidikan, dan mendorong kepala sekolah untuk proaktif melaporkan kebutuhan mendesak terkait fasilitas sanitasi. Ini menunjukkan pendekatan holistik pemerintah daerah, tak hanya mengimbau, tetapi juga siap memberikan dukungan nyata.
Dengan gerakan ini, Bupati Yusran Lalogau berharap setiap sekolah di Kabupaten Pangkep tidak hanya menjadi pusat pendidikan yang unggul, tetapi juga benteng terdepan dalam menjaga kesehatan masyarakat. Di tengah derasnya musim hujan, Pangkep menunjukkan kesiapsiagaan dan semangat kebersamaan untuk mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan aman bagi masa depan generasi penerusnya.

