Lintas-Khatulistiwa.com. “Seorang banduan yang menantikan hukuman mati meminta sebatang pena dan sekeping kertas sebagai permintaan terakhirnya, selepas menulis selama beberapa menit, Banduan tersebut meminta pegawai penjara untuk menyerahkan surat yang ditulis itu kepada ibu kandungnya”
SURAT ITU BERBUNYI
——————————————-
Ibu sekiranya terdapat lebih keadilan di dunia ini, Kita berdua lah yang seharusnya dihukum bunuh dan bukan hanya Saya, “seorang ibu juga bersalah ke atas liku kehidupan yang saya alami
“INGATKAH IBU”
Ketika saya mencuri basikal milik seorang budak lelaki yang sebaya saya, ibu yang membantu saya menyerahkan basikal itu dari pengetahuan ayah.
“INGATKAH IBU”
Ketika saya mencuri uang dari dompet Jiran, kita, Ibu juga pergi bersama saya ke sebuah pasar raya untuk membelanjakan
“INGATKAH IBU”
ketika saya bertengkar dengan ayah dan kemudian ayah pergi meninggalkan kita ayah sekedar tahu memperbetul kan diri saya karena perbuatan saya mencuri keputusan akhir sebuah pertandingan yang menyebabkan saya dibuang sekolah, ibu ketika itu saya hanyalah seorang kanak-kanak yang tidak lama selepas itu saya menjadi seorang remaja yang bermasalah dan sekarang hanyalah seorang lelaki yang rusak ketika itu, saya hanyalah seorang kanak-kanak yang memerlukan pembetulan bukannya keinginan untuk berbuat kerusakan tetapi saya tetap memaafkan Ibu” cerita seorang Banduan.
——————————————–
“Saya mohon, agar surat ini sampai kepada beberapa banyak ibu dan bapak di dunia ini agar mereka tahu yang menjadikan seorang anak itu atau jahat adalah pendidikan ibunya
“Terima kasih Ibu karena memberikan nyawa kepada saya dan juga menyebabkan saya kehilangannya Dari anakmu.
********************************
“Cerita seorang Banduan pelajaran buat ibu bapak, perkara paling sukar dalam usaha membetulkan masyarakat sekarang ini ialah untuk membuatkan seorang ibu sadar akan kesilapan diri mendidik anaknya lebih sukar lagi untuk menerima teguran tentang tabiat buruk yang telah berlaku pada anaknya sekalipun bukti terang nyata di depan mata tiada guna adanya ayah yang tegas dan bijaksana sebagai ketua keluarga, dikasih Ibu tidak terus dan tulus menuju dan berfungsi.
“Maklumat mengenai perkembangan anak-anaknya apabila sadar keadaan Sudah terlambat “Rebung sudah menjadi bulu”, lebih sulit lagi dikasih air juga jenis yang kita ambil kisah keluarga dan urusan anak-anak diserahkan kepada istri semata-mata berusaha mencari rizki dan persekolahan anak semuanya si Ibu urusan apabila anak bermasalah mencuri, merempit,merogok hisap dada bahkan di lokap polisi pun minta istrinya juga yang luruskan ramai sekali suami yang hanya tahu meniduri istri saja lebih berat lagi jenis yang hari-hari minta duit istri dan asik keluar bersama rekan-rekan sampai bersama rekan-rekan sampai ketua.
“Adapun yang kaki Jolie ketagihan dada anak dan judi. ada pula yang hanya mau mencukupkan kuota poligami saja kemudian di kuda pula semua istri yang ada untuk turut membiayai dirinya hidup tidak ubah seperti jantan sewaan sahaja, ada ibu yang berjaya melepas ujian ini ada pula yang terpaksa membiarkan bukan saja anak malah diri sendiri untuk ikut mencuri mungkin dia terpaksa karena itu, sahabat puncak maka buat mereka apapun perlu diingat bahwa tugas utama Ibu adalah mendidik anak
“Jika berjaya Ibu melangkah ke surga maka jejak yang sama jugalah bakal diikuti oleh anaknya, jejak kaki Ibu itulah yang menjadi hakikat di sebalik ungkapan Surga itu di telapak kaki. “Kisah Siti Hajar”
Jika Ibu sampai bersikap dekil dan mungkar maka sejak yang sama juga bakal ditiru oleh anak-anak, kisah istri dan anak-anak nabi Nuh a.s. adalah rujukan”