LINTAS-KHATULISTIWA.COM. PANGKEP“- Di jantung Kampung Pitusunggu, Desa Pitusunggu, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, tak sekadar gemericik air sungai atau bisik dedaunan yang terdengar. Ada dorongan kehidupan yang lebih dalam, sebuah jalinan rasa aman yang terus diperkuat. Di sanalah Aiptu Iwan, ujung tombak Bhabinkamtibmas Polsek Ma’rang, menjejakkan kaki, bukan sekadar sebagai penegak hukum, melainkan sebagai mitra, sahabat, dan pendengar setia para tokoh masyarakat.
Tindakan Aiptu Iwan pada Rabu, 17 September 2025, lebih dari sekadar patroli rutin. Ini adalah sebuah pemahaman mendalam tentang akar keamanan suatu wilayah. Ia tahu benar, untuk menggambarkan situasi yang kondusif, pondasi terkuatnya adalah komunikasi dan kepercayaan. Pertemuan tatap muka dengan para tokoh masyarakat bukanlah tugas, melainkan sebuah kehormatan, sebuah kesempatan untuk menyerap informasi terkini, merasakan denyut nadi kekhawatiran dan harapan warga binaannya.
“Dalam setiap percakapan, tersimpan peta potensi masalah,” ujar Aiptu Iwan dengan senyum tulus. “Dengan bertemu langsung, kita bisa membaca situasi sebelum api membesar. Tokoh masyarakat adalah mata dan telinga terdepan kita di lapangan.”
Dialog yang terjalin di teras rumah sederhana atau di bawah rindangnya pohon mangga di kampung itu, bukan sekadar tukar sapa. Ini adalah strategi forum. Aiptu Iwan tak ragu menyampaikan himbauan kamtibmas, mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi tindak kejahatan, menginfeksi sosial, atau hal-hal mencurigakan lainnya. Namun, ia juga membuka telinga, mendengarkan setiap masukan, keluhan, bahkan sekadar cerita sehari-hari yang mungkin menyimpan petunjuk tersendiri.
Kapolsek Ma’rang, AKP Hj. Rahmania, S.Sos., tak pernah lelah membakar semangat para Bhabinkamtibmasnya. Ia melihat upaya Aiptu Iwan sebagai cerminan dari semangat presisi dan pelayanan yang harus dimiliki setiap anggota. “Kehadiran Bhabinkamtibmas harus terasa seperti pelukan hangat yang menenangkan, bukan cambuk yang menakutkan,” tegasnya dalam sebuah Arah. “Dengan semakin dekatnya kita dengan masyarakat, semakin kecil ruang gerak bagi pelaku kejahatan. Rasa aman akan tumbuh subur, dan masyarakat akan merasa terlindungi.”
Lebih jauh lagi, Kapolsek Rahmania menekankan bahwa setiap laporan sekecil apapun dari warga, terutama yang disampaikan melalui tokoh masyarakat, adalah sangat berharga. “Segera laporkan jika melihat kejahatan atau hal yang mencurigakan. Polsek Ma’rang adalah rumah kedua kalian. Kita bersama-sama menjaga kampung halaman kita,” serunya.
Dalam setiap langkah Aiptu Iwan, tersurat sebuah keyakinan: keamanan bukan semata-mata tugas kepolisian, melainkan tanggung jawab kolektif. Melalui silaturahmi yang tulus dan dialog yang terbuka, ia tidak hanya menciptakan situasi aman, tetapi juga menumbuhkan rasa memiliki dan kebersamaan di Kampung Pitusunggu. Ini adalah kisah tentang bagaimana sentuhan manusiawi, ditambah dengan ketegasan yang proporsional, mampu menciptakan harmoni yang kokoh di tengah dinamika masyarakat.