PANGKEP,- Setiap tahun pada tanggal 1 Juni, Indonesia memperingati Hari Pancasila, hari libur nasional yang penting untuk memperingati hari lahirnya Pancasila, ideologi filosofis fundamental yang menjadi dasar negara ini. Perayaan tahun ini, yang bertema “Memperkuat Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya,” menggarisbawahi peran penting Pancasila dalam mengarungi kompleksitas dunia modern dan mencapai aspirasi nasional. Memperingati hari penting ini, negara ini akan merayakan ulang tahun ke-80 hari lahirnya Pancasila pada tanggal 1 Juni 2025.
Pancasila, yang berarti “Lima Prinsip,” terdiri dari:
Ketuhanan Yang Maha Esa: Membina kerukunan dan toleransi beragama, sambil mengakui spiritualitas hakiki masyarakat Indonesia.
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab: Advokasi hak asasi manusia, martabat, dan keadilan sosial bagi seluruh warga negara.
Persatuan Indonesia: Menekankan persatuan dan kohesi nasional, melampaui perbedaan etnis, agama, dan budaya.
Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan : Menjunjung tinggi prinsip demokrasi melalui musyawarah, mufakat, dan pemerintahan perwakilan.
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia): Mengupayakan pemerataan sumber daya dan peluang, menjamin kemakmuran dan kesejahteraan bagi semua.
Tema “Memperkuat Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya” berbicara langsung kepada tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini. Di era yang ditandai oleh globalisasi, kemajuan teknologi, dan munculnya berbagai ideologi, penguatan Pancasila sangat penting untuk menjaga identitas, persatuan, dan ketahanan nasional.
Pancasila sebagai Perisai dan Pemandu:
Pancasila mempromosikan toleransi beragama, saling menghormati, dan hidup berdampingan secara damai, yang berfungsi sebagai benteng melawan ekstremisme dan intoleransi. Memperkuat nilai-nilai ini sangat penting dalam memerangi kekuatan-kekuatan yang memecah belah yang mengancam kerukunan sosial.
Menavigasi Globalisasi: Seiring dengan semakin terintegrasinya Indonesia dalam ekonomi global dan jaringan informasi, Pancasila berfungsi sebagai kompas moral, yang membimbing bangsa untuk merangkul kemajuan sambil melestarikan identitas budaya dan kepentingan nasionalnya.
Mempromosikan Keadilan Sosial dan Kesetaraan: Prinsip keadilan sosial menjadi dasar upaya untuk mengurangi kesenjangan, meningkatkan akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan, serta memberdayakan masyarakat yang terpinggirkan. Dengan memperjuangkan keadilan sosial, Indonesia dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan sejahtera bagi seluruh warga negaranya.
Memperkuat Demokrasi: Penekanan Pancasila pada musyawarah, pembangunan konsensus, dan perwakilan rakyat sangat penting untuk memperkuat lembaga-lembaga demokrasi dan memastikan pemerintahan yang baik. Dengan menegakkan prinsip-prinsip demokrasi, Indonesia dapat menjaga stabilitas politiknya dan meningkatkan partisipasi warga negara.
Membina Persatuan Nasional: Keberagaman Indonesia merupakan kekuatan sekaligus tantangan. Prinsip persatuan Pancasila mengingatkan kita untuk merangkul perbedaan, merayakan warisan bersama, dan bekerja sama untuk kebaikan bersama.
Tanggung Jawab Kolektif:
Penguatan Pancasila merupakan tanggung jawab bersama yang memerlukan peran serta aktif seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, masyarakat sipil, lembaga pendidikan, maupun warga negara secara individu.
Pendidikan dan Penyadaran: Nilai-nilai Pancasila harus diintegrasikan ke dalam kurikulum di semua jenjang pendidikan, dari sekolah dasar hingga universitas. Kampanye penyadaran publik dan program penjangkauan masyarakat juga penting untuk mendorong pemahaman yang lebih mendalam tentang Pancasila di kalangan masyarakat umum.
Dialog Antaragama dan Toleransi: Mendorong dialog antaragama dan meningkatkan toleransi beragama sangat penting dalam menumbuhkan rasa saling menghormati dan pengertian di antara berbagai komunitas agama.
Memperkuat Lembaga Demokrasi: Memastikan independensi dan imparsialitas lembaga demokrasi, seperti lembaga peradilan, legislatif, dan media, sangat penting untuk menegakkan supremasi hukum dan mendorong pemerintahan yang baik.
Mengatasi Ketimpangan: Menerapkan kebijakan yang mengurangi ketimpangan, mendorong kesempatan yang sama, dan memberdayakan masyarakat terpinggirkan sangat penting untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Memimpin dengan Memberi Teladan: Pejabat pemerintah dan pemimpin masyarakat harus mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam tindakan dan keputusan mereka, sehingga menjadi contoh bagi seluruh masyarakat.
Menatap Hari Lahir Pancasila 2025:
Saat bangsa ini bersiap merayakan Hari Lahir Pancasila pada tanggal 1 Juni 2025, bertepatan dengan peringatan 80 tahun kelahirannya, semangat persatuan dan kebanggaan nasional akan semakin menguat. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) telah menetapkan tema nasional “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya” dan merilis logo resmi “Garuda Niskala Hema”, yang melambangkan semangat dan visi bangsa yang tak tergoyahkan untuk masa depan.
Hari Pancasila tahun ini bukan sekadar peringatan, tetapi ajakan untuk bertindak. Dengan memperkuat ideologi Pancasila secara aktif, Indonesia dapat mengatasi tantangannya, mencapai cita-cita nasionalnya, dan memantapkan posisinya sebagai bangsa yang sejahtera, adil, dan bersatu. Jalan menuju “Indonesia Raya” terletak pada kepatuhan dan penerapan prinsip-prinsip Pancasila yang tak lekang oleh waktu. Marilah kita semua bekerja sama untuk memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi cahaya penuntun bagi generasi mendatang.