Ma”rang- Dalam khazanah budaya Indonesia yang kaya, pernikahan adat Bugis menyimpan berbagai tradisi unik dan bermakna. Salah satunya adalah “MAPPACCI ” hadiah sebagai tanda restu dan harapan baik.,” sebuah prosesi arak-arakan pengantin keliling kampung yang menjadi puncak kebahagiaan sekaligus pengumuman resmi kepada masyarakat.
Seperti yang dijelaskan oleh Arifuddin, tokoh masyarakat sekaligus perwakilan keluarga mempelai wanita, pada Kamis, 29 Mei 2025, di Laikang, Kelurahan Talaka, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, MAPOACCI adalah bagian tak terpisahkan dari rangkaian pernikahan adat Bugis. Tujuannya adalah untuk mengabarkan kepada seluruh masyarakat bahwa pernikahan telah terlaksana dan membagikan kebahagiaan bagi kedua mempelai.
Rincian Tradisi Mappare Boting
MAPPACCI merupakan proses mengantarkan pengantin wanita dan pria dari rumah masing-masing menuju lokasi pernikahan. Prosesi ini dilakukan oleh keluarga, kerabat, dan masyarakat, menciptakan suasana meriah dan penuh kegembiraan. Secara simbolis, pengantin dan rombongan melakukan arak-arakan keliling kampung Laikang, Kelurahan Talaka. Dahulu, arak-arakan ini dilakukan dengan berjalan kaki, namun kini seringkali menggunakan Walasuji , kereta bambu yang telah didesain dan dihias cantik.
Tak hanya itu, kemeriahan “MAPPACCI BOTTING” semakin bertambah dengan hadirnya musik dan hiburan. Iringan musik tradisional Bugis seperti gendang dan rebana, serta denting terompet tradisional, membangkitkan semangat dan mengundang perhatian.
Sepanjang jalan, pengantin dan rombongan dihormati oleh warga yang menyambut dengan berbagai ritual dan ucapan selamat. Ini adalah wujud dukungan dan kebahagiaan masyarakat atas terbentuknya keluarga baru.
Makna Mendalam di Balik Arak-Arakan
Tradisi MAPOACCI BOTTING bukan sekadar arak-arakan biasa, melainkan mengandung makna simbolis yang mendalam:
Memberitahukan Masyarakat: Pengumuman resmi kepada masyarakat bahwa pernikahan telah dilaksanakan dan keluarga baru telah terbentuk.
Membagikan Kebahagiaan: Keluarga dan masyarakat ikut merasakan kebahagiaan atas pernikahan tersebut.
Penghormatan: Pengantin diberikan penghormatan sebagai tanda dukungan dan kebahagiaan dari masyarakat.
Melestarikan Budaya: Tradisi ini merupakan bagian penting dari budaya Bugis yang terus dilestarikan dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Tahapan Menuju MAPPACCI BOTTING
Mappacci Botting bukanlah tahapan yang berdiri sendiri, melainkan merupakan puncak dari serangkaian prosesi adat yang panjang dan sakral:
Ma’bisi Ma’bisi: Tahap awal dimana keluarga mempelai pria mengunjungi keluarga mempelai wanita untuk menyampaikan maksud lamaran.
Mappese’ Pese’: Keluarga mempelai pria menyelidiki lebih dalam tentang calon mempelai wanita.
Mammanu’ Manu’: Tahap mencari calon jodoh untuk mempelai pria.
Madduta: Penentuan hari pernikahan dan mahar yang akan diberikan.
Mappaci: Upacara ritual yang dilakukan oleh pengantin pria dan wanita di rumah masing-masing sehari sebelum pernikahan. Dalam upacara ini, orang-orang terdekat memberikan “pacci” atau hadiah sebagai tanda restu dan harapan baik.
Dengan berbagai tahapan dan makna yang terkandung di dalamnya, Mappacci Boting menjadi bukti kekayaan budaya Bugis yang patut dilestarikan. Tradisi ini bukan hanya sekedar arak-arakan pengantin, tetapi juga simbol kebersamaan, kebahagiaan, dan penghormatan terhadap nilai-nilai luhur dalam kehidupan bermasyarakat.