LINTAS-KHATULISTIWA.COM. PANGKEP, SULSEL – Suasana haru dan khidmat menyelimuti Kampung Ma’rang, Kelurahan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, saat Negara melalui Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia hadir langsung menyampaikan duka cita dan komitmen penuh kepada keluarga Almarhum Lettu Anumerta Fauzi Ahmad Zulkarnen.
Kunjungan yang dipimpin oleh Jenderal (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, mewakili Menhan RI dan Presiden, ini secara tegas menegaskan bahwa pengorbanan seorang prajurit tidak akan pernah dilupakan. Lawatan penting ini turut didampingi langsung oleh Bupati Pangkep dua periode, Dr. H. Muhammad Yusran Lalo Gau, S.Pi., M.Si., serta Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Windiyanto, bersama jajaran Forkopimda setempat.
Kehadiran Bupati Yusran Lalo Gau sebagai orang nomor satu di Pangkep menunjukkan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap penghormatan yang diberikan negara kepada salah satu putra terbaiknya.
Dalam jumpa pers di kediaman keluarga Almarhum, Jenderal (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan bahwa kehadirannya adalah perpanjangan tangan empati dari seluruh elemen negara, termasuk salam duka yang mendalam dari Presiden RI.
“Kami menyampaikan duka mendalam kepada Bapak dan Ibu, orang tua Almarhum. Keteguhan hati dan kesabaran dari keluarga Bapak Ibu merupakan satu kekuatan besar, harapan besar,” ujar Sjafrie. Beliau menekankan pentingnya ketabahan dan tawakal bagi keluarga yang ditinggalkan.
Bupati Pangkep, H. Muhammad Yusran Lalo Gau, yang mendampingi Sjafrie Sjamsoeddin, turut memberikan penegasan bahwa lawatan ini merupakan bentuk perhatian serius dari pemerintah pusat.
“Apa yang disampaikan oleh Bapak Kemenhan itu adalah bentuk perhatian Bapak Presiden Prabowo Subianto. Saya juga menyampaikan salam dari Bapak Presiden. Kami meminta warga (keluarga) tetap tawakal, sabar, namun semangat. Negara memperhatikan,” tegas Bupati Yusran Lalo Gau.
Pengorbanan Lettu Fauzi Ahmad telah diakui melalui kenaikan pangkat secara Anumerta. Namun, perhatian negara melampaui formalitas administratif, menyentuh langsung harapan dan masa depan keluarga.
Salah satu fokus utama Kemenhan, yang diapresiasi tinggi oleh Bupati Pangkep, adalah memastikan bahwa semangat pengabdian Almarhum tetap hidup melalui generasi penerusnya. Jenderal Sjafrie Sjamsoeddin secara khusus menawarkan dukungan penuh kepada adik kandung Almarhum yang berkeinginan mengikuti jejak sang kakak.
“Jasa kenaikan pangkat Anumerta sudah diberikan. Dan juga kepada adik nanti setelah lulus kuliah yang meneruskan perjuangan kakaknya, atas nama Kementerian Pertahanan dan TNI, kami akan mempersiapkan mereka untuk melanjutkan perjuangan almarhum,” janji Sjafrie.
Kemenhan berkomitmen penuh untuk mengatur dan memberikan kesempatan istimewa bagi sang adik untuk mengikuti sekolah perwira segera setelah menyelesaikan pendidikan di bangku kuliah, sebuah komitmen nyata untuk merawat bibit-bibit unggul pengabdian bangsa dari Pangkep
Momen paling mengharukan dalam kunjungan tersebut adalah ketika Jenderal Sjafrie menyampaikan bahwa salah satu harapan tulus Almarhum semasa hidup untuk memberangkatkan kedua orang tuanya melaksanakan Ibadah Umrah akan diambil alih sepenuhnya oleh negara.
“Kemenhan juga menyampaikan harapan Almarhum semasa hidup. Ini akan diambil alih oleh negara dan akan dibantu sepenuhnya oleh negara,” kata Sjafrie, memastikan bahwa komitmen pribadi sang prajurit akan diwujudkan oleh institusi yang ia bela.
Sebelum mengakhiri lawatannya, Jenderal Sjafrie juga memastikan bahwa seluruh hak-hak keuangan dan tunjangan keluarga, termasuk ASABRI, akan segera diproses dan dilanjutkan kepada ahli waris, menjamin keamanan finansial keluarga yang ditinggalkan.
Di hadapan media, Sjafrie juga memberikan testimoni penuh mengenai kualitas almarhum. Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Windiyanto, turut membenarkan hal tersebut.
“Almarhum adalah prajurit terbaik. Saat menjadi Taruna, Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen Windiyanto sebagai pengasuhnya menyaksikan bahwa memang beliau memiliki kemampuan khusus dan punya akhlak yang baik,” tutup Sjafrie.
Kehadiran Kemenhan, didampingi penuh oleh Bupati Dr. H. Muhammad Yusran Lalo Gau, di Pangkep ini bukan hanya sekadar formalitas serah terima duka, melainkan sebuah penegasan fundamental bahwa negara akan selalu hadir dan bertanggung jawab atas setiap tetes darah yang dikorbankan demi kedaulatan Republik Indonesia. Pengorbanan Lettu Anumerta Fauzi Ahmad Zulkarnen akan dikenang sebagai inspirasi kesetiaan dan keberanian bagi seluruh warga Pangkep dan bangsa.